Konstruksi Bangunan Premium di Inggris Mulai Pakai Batu Bata Bekas Tanah Galian, Bagaimana dengan Indonesia?

KONSTRUKSI - Indonesia bisa meniru Inggris. Inggris mulai menggunakan material konstruksi yang ramah lingkungan yakni batu bata yang terbuat dari bekas tanah galian.

Seperti pembangunan kawasan mixed-use premium di Inggris, The Apex, dibangun menggunakan material konstruksi yang ramah lingkungan yakni batu bata yang terbuat dari bekas tanah galian.

Seperti dikutip dari Construction World, proyek ini dikerjakan oleh pengembang properti ternama Inggris, VolkerFitzpatrick, yang bekerja sama dengan firma arsitek, Bennetts Associates.

batu bata yang digunakan dalam konstruksi dibuat dari lapisan tanah bekas galian. Hal ini dilakukan untuk mendaur ulang bahan konstruksi menjadi material alternatif yang berkelanjutan.

Untuk menghasilkan batu bata ini, VolkerFitzpatrick berkolaborasi dengan pembuat batu bata tradisional HG Matthews.

Lapisan tanah yang diambil berasal kemudian dicampurkan dengan pasir dan jerami agar menghasilkan batu bata yang tidak melalui proses pembakaran.

batu bata tersebut kemudian melalui pemeriksaan seperti kekuatan, daya tahan dan hal-hal lainnya yang sesuai dengan peraturan yang berlaku di Inggris.

Setelah lolos uji, bata bata yang disebut balok tanah ini kemudian akan dibawa kembali ke lokasi dan akan digunakan untuk membentuk dinding perimeter basement The Apex.

Tidak seperti batu bata konvensional yang tidak bisa didaur ulang, kemungkinan daur ulang yang minimal, balok tanah dapat dibongkar dan digunakan kembali. Bahkan pada akhir masa pakainya, material ini bisa dikembalikan ke lingkungan.

Manajer proyek senior di The Apex, Rakesh Chavda mengklaim bahwa menggunakan bahan-bahan alami membantu membersihkan udara dan mengatur tingkat kelembaban dan suhu dalam gedung.

“Gedung Apex setinggi tujuh lantai ini akan menjadi gedung premium pertama di negara ini yang menggunakan lapisan tanah bekas sebagai bahan bangunan,” ujar Rakesh.

The Apex adalah gedung pertama dari lima gedung mixed-use di kawasan King's Cross, yang adalah pengembangan dari "Tribeca" London. ***